Pengembangan Diriku untuk Pelayanan Bagi Sesama (PAK & BP KLS. 9)

SENIN, 1 FEBRUARI 2021
SHALOM SELAMAT PAGI SEMOOGA SEHAT DAN SUKACITA
SEBELUM MEMBACA DAN MENGERJAKAN TUGAS SILAKAN BERDOA TERLEBIH DAHULU

TEMA : PENGEMBANGAN DIRIKU UNTUK PELAYANAN BAGI SESAMA
BAHAN ALKITAB : MATIUS 22:37-40; ROMA 12:1

Pengembangan Diriku Untuk Pelayanan Bagi Sesama Bahan Alkitab: Matius 22:37- 40; Roma 12:1 Kompetensi Inti 
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 

Kompetensi Dasar 
1.4. Menerima berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini 
2.4. Turut bertanggungjawab terhadap bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini 3.4. Mengkritisi bentuk-bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini 
4.4. Membuat karya tentang pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa kini 
Indikator 
‡ Menjelaskan pengertian masa remaja dan tahap-tahap perkembangan diri remaja 
‡ Menjelaskan konteks kehidupan remaja di tengah-tengah sesama 
‡ Mengungkapkan peran serta remaja dalam pelayanan bagi sesama. 
‡ Memahami pengembangan diri sebagai bentuk pelayanan untuk sesama pada masa kini. 
‡ Menjelaskan pelayanan remaja berdasarkan sikap yang arif dan bijaksana. 

A. Pendahuluan .

Siswa diminta untuk memaknai kisah tentang Nick Vujicic yang dikisahkan dalam teks. Guru dapat terlebih dahulu menyiapkan foto dari Nick Vujicic atau bisa menceritakan dengan lebih terperinci tentang Nick Vujicic manakala siswa belum mengetahui dengan baik kisah Nick Vujicic. 

B. Masa Remaja: Masa Transisi Bagaimana pengalaman dan pendapatmu tentang remaja? Masa remaja adalah masa yang indah, namun juga masa yang penuh dengan gejolak. Beberapa aspek perubahan pada diri remaja di masa transisi menurut Wayne Rice (dalam Nuhamara, 2010) dapat dijabarkan sebagai berikut: 
1. Masa transisi. Dalam masa ini remaja banyak mengalami perubahan secara normal. Misalnya: seorang remaja begitu mudah berubah dalam waktu yang singkat, tiba-tiba senang dan tiba-tiba merasa sedih, tiba-tiba bersemangat dan tiba-tiba merasa tak punya semangat. Pada umumnya masa remaja dikenal dengan masa pencarian jati diri. Pada masa inilah seorang anak mencoba meninggalkan hal-hal yang kekanak-kanakan dalam usahanya untuk menemukan identitasnya. 
2. Masa bertanya. Pada masa ini remaja mengalami perkembangan dalam ranah kognitifnya. Umumnya mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan kepada mereka. Mereka tidak percaya pada semua hal yang pernah dikatakan/diajarkan, baik dari orang tua maupun guru. Mereka ingin mengerti bagi diri mereka sendiri. Misalnya kepercayaan tentang Allah dan Kristus di dalam Alkitab mulai diragukan. Dalam masa ini, remaja membutuhkan jawaban yang jujur dan pasti. 
3. Masa keterbukaan. Pada masa ini remaja sangat terbuka terhadap ide-ide serta bimbingan. Bagi kebanyakan mereka, usaha untuk mencari/mendapatkan identitas baru merupakan proses yang penuh dengan coba-coba yang menyebabkan karakteristik mereka sulit ditebak. Mereka akan menerima suatu hal di satu kesempatan dan dapat menolaknya sama sekali di lain kesempatan. 
4. Masa mengambil keputusan. Remaja yang berada di usia 12-15 tahun belum siap untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Tetapi bagi sebagian remaja yang lain, keputusan yang penting sangat mungkin terjadi dan mungkin saja tetap berfungsi sampai pada akhir hidup. Selama menjalani perkembangan, remaja diharapkan dapat mencapai hal-hal tertentu yang menjadi tantangan pada usia tersebut. Memang seringkali banyak remaja tidak mampu menerima keadaan dirinya. Tetapi semakin cepat remaja menerima keberadaan diri, maka semakin cepat pula mereka beradaptasi dan berkembang ke arah positif. Beberapa keadaan tertentu yang perlu dihadapi remaja antara lain: 
 Kadang-kadang perubahan ini tidak sesuai dengan harapan diri remaja itu dan juga lingkungan sosialnya. Misalnya, muncul pertanyaan, “Mengapa tubuh saya 
 remaja cenderung untuk kecewa. Tentang ini remaja perlu menyadari bahwa setiap 
 Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna. 
a. Hal ini akan membantu remaja untuk dapat melihat dirinya tidak hanya sebatas pada kekurangannya, tetapi membuat remaja dapat melihat bahwa ia sendiri mempunyai kelebihan yang patut diterima dan dikembangkannya. 
b. Mengetahui dan menerima kemampuan diri Masa remaja adalah masa yang produktif. Ini adalah masa yang tepat untuk belajar dan mencari tahu kemampuan diri, menerimanya dan mengembangkannya bagi pelayanan kepada sesama. Mintalah mereka bertanya kepada orang-orang terdekat mereka seperti anggota keluarga, teman dekat, agar dapat mereka mengetahui dan menemukan kemampuan dirimu untuk terus dikembangkan. Mereka juga dapat mencari tahu sendiri minat dan bakat mereka. Misalnya olah raga, bermain musik, mengarang (novel, cerpen, puisi), melukis, memotret, berbicara di depan umum, dll. 
c. Memantapkan kepribadian dengan nilai dan norma yang positif Masa remaja adalah fase terpenting dalam pembentukan nilai, termasuk nilainilai pelayanan sosial. Pembentukan nilai merupakan suatu proses emosional dan intelektual yang sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Pada masyarakat yang majemuk dan modern, terdapat banyak sistem nilai yang bertentangan satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan arti didapat remaja dari orang-orang penting antara lain: guru, pemimpin kelompok, pembina pramuka, orang tua. Pada masa ini remaja sedang merenggangkan diri dari orang tua sehingga pengaruh pemimpin kelompok teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh orang tua dalam hal penerimaan nilai mereka. Bagaimana caranya mereka bisa berkembang dengan nilai-nilai positif yang juga dipengaruhi oleh lingkungan yang baik? mental, sosial, spiritual. Tujuannya dengan memahami dirinya, siswa akan dapat mengembangkannya untuk pelayanan bagi Tuhan dan sesamanya. 200 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 

C. Orang Kristen di Tengah Gereja dan Lingkungan Sosial 
Kita berada di tengah-tengah komunitas Kristen atau gereja. Oleh karena itu penting bagimu untuk memahami hakikat gereja, meskipun dalam pembelajaran awal hal ini sudah banyak dibahas. Tetapi dalam pembelajaran ini akan kita kaitkan dengan pelayanan bagi sesama. Dalam Bab 1 sudah dijelaskan makna gereja. Gereja ada sebab Tuhan Yesus memanggil orang menjadi murid-Nya. Selain itu, gereja memiliki tugas atau yang sering dikenal dengan “tiga tugas pangilan gereja”. Hal ini terlihat dalam peristiwa di mana Tuhan Yesus menyuruh muridnya untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19) dan perintah untuk menjadi saksi sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Gereja memiliki tritugas atau panggilan yaitu bersaksi (koinonia), bersekutu (marturia) dan melayani (diakonia). 
a. Bersekutu (Koinonia) 
Setiap orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk bersekutu. Dengan bersekutu setiap orang dapat saling menjaga, mengasihi, dan saling membangun di dalam iman kepada Kristus. Hal bersekutu dapat dilihat dalam bentuk-bentuk doa bersama, kebaktian bersama, persekutuan keluarga, dll. Pada gilirannya hal tersebut akan dibawa ke lingkungan sosial yang lebih luas, dan orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan persekutuan-persekutuan yang dibutuhkan oleh lingkungannya. 
b. Bersaksi (Marturia) 
Tugas gereja adalah bersaksi tentang penyelamatan Allah kepada orang-orang yang belum mengetahuinya. Bersaksi dapat dilihat dalam bentuk-bentuk penyampaian Injil, atau dengan menjalani kehidupan yang penuh damai dan kasih dengan sesama. Bersaksi dapat dilihat dan diwujudnyatakan dalam tindakantindakan yang menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup seseorang. 
c. Melayani (diakonia) 
Gereja dipanggil tidak hanya untuk bersekutu dan bersaksi tetapi juga untuk melayani sesama. Hal melayani adalah bentuk nyata yang sangat diperlukan untuk mewujudkan kasih kepada sesama. Pelayanan yang sejati, telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama bagi kita semua. Hal tersebut dapat dilihat di dalam kisah Tuhan Yesus melayani murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka (Yoh. 13:1-17). 

Seluruh anggota komunitas Kristen, termasuk para siswa sebagai remaja Kristen memiliki peran yang harus dimainkan berkaitan dengan tritugas panggilan gereja. kesaksian hidupnya di tengah lingkungan sosial. Hal itu dapat dilakukan sebagai pribadi maupun bersama orang Kristen orang lain dengan menampilkan tindakan dan gerakan untuk melindungi sesama manusia serta seluruh alam ciptaan. 201 

Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus. Spiritualitas tersebut akan memampukan orang Kristen menumbuhkan kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, pada saat yang sama secara aktif dapat peduli kepada sesamanya sebagaimana Tuhan melihat dan mengasihi mereka. Spiritualitas seperti ini akan melahirkan kesatuan yang utuh antara kehidupan rohani dan aktivitas sosial. Terdorong oleh spiritualitas seperti itu, orang Kristen dimampukan untuk terlibat dan menunaikan tugas mereka bagi gereja dan dengan semangat Injil memberi sumbangsih bagi lingkungannya. Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah. Pada satu pihak mereka memiliki “kehidupan rohani” dengan tuntutan-tuntutannya, di pihak lain memiliki “kehidupan duniawi” di dalam keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, atau yang memiliki hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini tidak boleh terjadi. Kedua  rujukan. 

Kegiatan 3: Melakukan wawancara 
Siswa diminta untuk melakukan wawancara kepada tokoh agama di lingkungannya (Pendeta, Majelis, atau yang lain). Beberapa pedoman wawancara disediakan bagi siswa untuk melakukan tugas yang diberikan. Batas pengumpulan tugas akhir perlu ditentukan. 

D. Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani 
Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh iman dan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan bagi pembaharuan lingkungan. Untuk itu dibutuhkan pembaharuan dalam tingkat personal maupun sosial yang merefleksikan nilai - nilai keadilan, perdamaian, keataat, solidaritas, ketulusan dan keterbukaan. Pembaharuan seperti itu adalah tuntutan kristiani yang berat. Meskipun demikian, ada jaminan dari pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani dan menghadapi situasi sulit sebagaimana yang kita hadapi saat ini. Pribadi tersebut adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia berjanji kepada kita, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20). 

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memberikan kepada kita suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan, dan menggapai kebaikan dan kehendak Tuhan. Untuk itu Kristus telah menebus umat-Nya dengan memberikan diri-Nya secara utuh, dan harganya telah lunas dibayar (1 Kor. 6:20). Pemberian diri Kristus bagi kita manusia merupakan landasan dan inti komitmen kristiani kita, untuk memberikan harapan bagi lingkungan kita. Karena penebusan Kristus, hal-hal yang lama “telah mati” dan kita perlu mengembangkan sifat-sifat maupun kekuatan dalam pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan diri dalam pelayanan bagi sesama (bdk. Ef. 4:16). 202 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar menjadi tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh  Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita (Mat. 22:40, Yoh. 15:12). Kebenaran ini juga berlaku bagi lingkungan sosial. Kasih yang sejati adalah perintah sosial yang sangat penting. Kasih tersebut akan yang dimilikinya. Di dalam relasi dengan Allah kasih menjadi nyata dan efektif dalam pelayanan bagi sesama. 

Kegiatan 4 : Mendalami Alkitab
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang. Kelas diminta memberikan applaus dengan tepuk tangan pada setiap kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerjanya. Selanjutnya guru dapat memberi dorongan berupa kata-kata yang menyemangati para siswa untuk semakin terpacu mengembangkan kegiatan pemahaman Alkitab yang sangat penting bagi remaja.

Tuhan Yesus menderita bagi semua orang.Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” 203 

E. Berperan Serta Secara Arif 
Dalam perkembangan hidup kita, kita tidak terlepas dari lingkungan sosial. Karena itu, remaja mau tidak mau perlu dan harus terlibat dalam kehidupan bersama sesamanya. Mungkin banyak di antara siswa yang merasa tidak perlu memikirkan dan terlibat dalam lingkup yang lebih besar. Peran ini dijalankan oleh orang tua. Tetapi ketika memasuki masa remaja, mereka akan melihat bahwa kini tiba waktunya untuk mereka pun ikut terlibat, dan turut bertanggung jawab terhadap kehidupan sesama. Ada beberapa tahap dalam menentukan langkah untuk memahami, menilai keadaan, mengambil keputusan, dan mendorong suatu tindakan. Ketiga tahapan tersebut adalah:  1. berbagai pendapat yang baik dan tajam. 2. Melakukan evaluasi terhadap realitas tersebut dan menganalisisnya di dalam rencana dan kehendak Tuhan. 3. Mengambil keputusan berdasarkan langkah-langkah terdahulu. Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita. Di sinilah terlihat keterkaitan antara kearifan kristiani dan pengembangan diri remaja untuk pelayanan bagi sesama. Akan lebih baik lagi apabila gereja mereka memiliki program-program yang melibatkan remaja. Misalnya, gereja melibatkan remaja untuk membuat karya-karya dan pelayanan bermakna bagi sesama. Remaja dilibatkan untuk mengembangkan bakatnya, dengan membuat kerajinan tangan, membuat lagu, trampil mendengarkan 

Kegiatan 5: Membuat Karya 
Siswa diminta untuk melakukan kegiatan membuat hasil karya tentang keterlibatan mereka bagi sesama, dengan beberapa alternatif. Alternatif 1, membuat pembatas Alkitab. Alternatif 2, dapat membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, lukisan yang berisi ajakan untuk terlibat secara aktif bagi kebaikan sesama. Alternatif 3, membuat kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial
F. Peran Serta Remaja Untuk Pelayanan Bagi Sesama 
Dalam Bahasa Inggris kata “tanggung jawab” berarti “responsible” dibentuk dari dua kata yaitu response (= jawaban) dan able (= mampu). Jadi, kata “responsible” dapat diartikan sebagai “mampu menjawab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tindakan kita”. Hal ini sama dengan arti kata “tanggung jawab” dalam bahasa Indonesia yang juga mengacu kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menanggung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya. 204 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kehadiran orang Kristen termasuk remaja dalam kehidupan sosial dicirikan oleh pelayanannya. Pelayanan adalah tanda dan ungkapan kasih kristiani yang dapat dirasakan dalam kehidupan keluarga, gereja, dan kehidupan sosial di masyarakat sesuai dengan kemampuan dan talenta pemberian Tuhan. Pelayanan yang dilakukan dengan baik dan tepat dapat ikut memecahkan masalah-masalah sosial. Bahkan pelayanan sosial dapat menjadi kesaksian yang hidup dan konsisten dengan ajaran kristiani. Di tengah dunia yang semakin kompleks dan pluralistik, kita dipanggil untuk membuka diri melalui kesaksian mereka, bekerjasama dengan semua orang dalam memikul tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat dan dunia. Kita dipanggil untuk turut bertanggung jawab membantu semua orang, apapun juga agama dan keyakinan mereka. Dengan demikian akan menjadi nyata peranan iman Kristen dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan martabat manusia yang luhur. Adapun bentuk tanggung jawab komitmen sosial kita dapat wujudkan dalam dua bentuk yaitu: 
a. Komitmen untuk membaharui diri secara mental. Pembaharuan mental seharusnya memang mendahului komitmen untuk memperbaiki lingkungan. Kenyataannya, lembaga-lembaga sosial tidak otomatis menyejahterakan lingkungan. 
b. Dari pembaharuan mental akan muncul kepedulian terhadap orang-orang di lingkungan kita. Kepedulian tersebut dapat membantu kita untuk memahami tanggung jawab dan komitmen kita untuk “menyembuhkan” lingkungan kita, lembaga, struktur dan kondisi yang berhubungan dengan martabat manusia, sehingga setiap manusia betul-betul dapat dihormati dan seluruh alam semesta dapat dipulihkan. Di atas telah dijelaskan bahwa perkembangan remaja tidak terlepas dari konteks kehidupan di tengah sesama. Kita adalah bagian dari gereja dan tinggal di tengah masyarakat. Namun banyak remaja yang enggan memenuhi tanggung jawabnya untuk melayani sesama. Mereka lebih memilih untuk menjalani masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang negatif, yang mendukakan Tuhan, seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba, hingga kepada seks bebas yang dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit. Mereka tidak peduli dengan kemampuan diri mereka, potensi diri mereka yang seharusnya perlu digali, dikembangkan demi pelayanan untuk sesama. 

Kegiatan 6 Penilaian Diri
Siswa diminta untuk menilai dirinya sesuai dengan petunjuk yang terdapat di buku siswa. Guru dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang maksud dan tujuan penilaian diri, agar siswa terdorong untuk melakukannya dengan sungguhsungguh. Pada gilirannya hal tersebut akan dapat digunakan untuk mengembangkan pelayanan bagi sesama.

G. Penjelasan Bahan Alkitab 
1. Matius 22: 37- 39 “Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi diri sendiri”. Perintah ini mengandung 2 bagian penting yaitu “mengasihi sesama”, dan “mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. 
a. Mengasihi sesama Perintah ini adalah perintah yang harus dilakukan. Apabila kita mengasihi Allah, maka kita harus melakukan kehendak-Nya dengan mengasihi sesama kita dalam kondisi dan situasi apapun. Hal itu merupakan wujud nyata dari mengasihi Allah 
b. Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Idealnya, setiap orang tentu selalu berusaha untuk memahami diri dan memperlakukan dirinya sebaik mungkin bukan sebagai bentuk ungkapan egois, namun lebih sebagai ungkapan bentuk tanggung jawab pada diri sendiri. Keadaan ini terlihat dalam usaha manusia untuk menjaga dirinya dan memenuhi kebutuhan hidupnya, serta masih banyak usaha lain yang dilakukan. Hal ini menunjukkan betapa setiap orang sangat peduli akan dirinya. Perintah mengasihi sesama seperti mengasihi sendiri memiliki memiliki makna bahwa layaknya seseorang mengasihi dirinya sendiri, maka seharusnya kita menjaga, memperhatikan dan peduli kepada sesama kita. 
2. Roma 12:1 
a. Mempersembahkan tubuh Mempersembahkan tubuh menunjukkan pada sebuah tindakan penyerahan secara total kepada Tuhan. Pada hakikatnya hidup kita, termasuk semua anggota tubuh kita adalah milik Tuhan Sang Pencipta. Keseluruhan tubuh merupakan persembahan yang kudus kepada Tuhan. Kita harus memperlakukan tubuh kita dengan baik dan mengembangkannya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. 
b. Tubuh sebagai persembahan yang hidup 
Kata “tubuh” merujuk kepada seluruh aspek kehidupan diri. Tubuh yang dipersembahkan kepada Tuhan bukan tubuh yang “mati” dalam artian hanya sebatas mempersembahkan, hanya sebatas menyerahkan dan tidak melakukan sesuatu. Tubuh sebagai persembahan yang hidup artinya mempersembahkan seluruh aspek kehidupan kepada Tuhan yang disertai dengan tindakan nyata, yang proaktif, bukan yang pasif.

PENUGASAN PAK & BP KELAS 9
1. KEGIATAN 1 : MEMBUAT CERITA KISAH TENTANG NICK VUJICIC
2. KEGIATAN 2 : MENJELASAK PERKEMBANGAN FISIK, MENTAL DAN SPRITUAL SEORANG REMAJA 
3. KEGIATAN 3 : MELAKUKAN WAWANCARA KEPADA ORANG TUA ATAU SEISI RUMAHNYA TENTANG BAGAIMANA PERAN REMAJA KRISTEN DI TENGAH DAN LINGKUNGAN SOSIAL
4. KEGIATAN 4. CARILAH LANDASAN ALKITAB YANG MENGUATKAN TENTANG KETERLIBATAN SOSIAL MENURUT IMAN KRISTEN
5. KEGIATAN 5 : 
a. Membuat Pembatas Alkitab
b. membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, atau lukisan yang berisi ajakan untuk terlibat seccara aktif bagi kebaikan sesama
c. membuat Kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial
6. KEGIATAN 6 : MEMBUAT SEBUAR REFLEKSI DIRI SEBERAPA BANYAK TINDAKAN YANG SUDAH DILAKUKAN OLEH SEORANG REMAJA KRISTEN DALAM  PENGEMBANGAN DIRINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DISEKITARNYA
 
SELAMAT MENGERJAKAN

0 Comments