SHALOM SELAMAT PAGI SEMOOGA SEHAT DAN SUKACITA
SEBELUM MEMBACA DAN MENGERJAKAN TUGAS SILAKAN BERDOA TERLEBIH DAHULU
TEMA : PENGEMBANGAN DIRIKU UNTUK PELAYANAN BAGI SESAMA
BAHAN ALKITAB : MATIUS 22:37-40; ROMA 12:1
Pengembangan Diriku Untuk Pelayanan
Bagi Sesama
Bahan Alkitab: Matius 22:37- 40; Roma 12:1
Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.4. Menerima berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada
masa kini
2.4. Turut bertanggungjawab terhadap bentuk pelayanan gereja di tengah
masyarakat pada masa kini
3.4. Mengkritisi bentuk-bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada
masa kini
4.4. Membuat karya tentang pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa
kini
Indikator
Menjelaskan pengertian masa remaja dan tahap-tahap perkembangan diri
remaja
Menjelaskan konteks kehidupan remaja di tengah-tengah sesama
Mengungkapkan peran serta remaja dalam pelayanan bagi sesama.
Memahami pengembangan diri sebagai bentuk pelayanan untuk sesama pada
masa kini.
Menjelaskan pelayanan remaja berdasarkan sikap yang arif dan bijaksana.
A. Pendahuluan
.
Siswa diminta untuk memaknai kisah tentang Nick Vujicic yang dikisahkan
dalam teks. Guru dapat terlebih dahulu menyiapkan foto dari Nick Vujicic atau bisa
menceritakan dengan lebih terperinci tentang Nick Vujicic manakala siswa belum
mengetahui dengan baik kisah Nick Vujicic.
B. Masa Remaja: Masa Transisi
Bagaimana pengalaman dan pendapatmu tentang remaja? Masa remaja adalah
masa yang indah, namun juga masa yang penuh dengan gejolak. Beberapa aspek
perubahan pada diri remaja di masa transisi menurut Wayne Rice (dalam Nuhamara,
2010) dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Masa transisi. Dalam masa ini remaja banyak mengalami perubahan secara normal. Misalnya: seorang remaja begitu mudah berubah dalam waktu yang
singkat, tiba-tiba senang dan tiba-tiba merasa sedih, tiba-tiba bersemangat dan
tiba-tiba merasa tak punya semangat. Pada umumnya masa remaja dikenal dengan
masa pencarian jati diri. Pada masa inilah seorang anak mencoba meninggalkan
hal-hal yang kekanak-kanakan dalam usahanya untuk menemukan identitasnya.
2. Masa bertanya. Pada masa ini remaja mengalami perkembangan dalam ranah
kognitifnya. Umumnya mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah
diajarkan kepada mereka. Mereka tidak percaya pada semua hal yang pernah
dikatakan/diajarkan, baik dari orang tua maupun guru. Mereka ingin mengerti
bagi diri mereka sendiri. Misalnya kepercayaan tentang Allah dan Kristus di
dalam Alkitab mulai diragukan. Dalam masa ini, remaja membutuhkan jawaban
yang jujur dan pasti.
3. Masa keterbukaan. Pada masa ini remaja sangat terbuka terhadap ide-ide serta
bimbingan. Bagi kebanyakan mereka, usaha untuk mencari/mendapatkan identitas
baru merupakan proses yang penuh dengan coba-coba yang menyebabkan
karakteristik mereka sulit ditebak. Mereka akan menerima suatu hal di satu
kesempatan dan dapat menolaknya sama sekali di lain kesempatan.
4. Masa mengambil keputusan. Remaja yang berada di usia 12-15 tahun belum
siap untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Tetapi bagi sebagian
remaja yang lain, keputusan yang penting sangat mungkin terjadi dan mungkin
saja tetap berfungsi sampai pada akhir hidup.
Selama menjalani perkembangan, remaja diharapkan dapat mencapai hal-hal
tertentu yang menjadi tantangan pada usia tersebut. Memang seringkali banyak remaja
tidak mampu menerima keadaan dirinya. Tetapi semakin cepat remaja menerima
keberadaan diri, maka semakin cepat pula mereka beradaptasi dan berkembang ke
arah positif. Beberapa keadaan tertentu yang perlu dihadapi remaja antara lain:
Kadang-kadang perubahan ini tidak sesuai dengan harapan diri remaja itu dan
juga lingkungan sosialnya. Misalnya, muncul pertanyaan, “Mengapa tubuh saya
remaja cenderung untuk kecewa. Tentang ini remaja perlu menyadari bahwa setiap
Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna.
a. Hal ini akan membantu remaja
untuk dapat melihat dirinya tidak hanya sebatas pada kekurangannya, tetapi
membuat remaja dapat melihat bahwa ia sendiri mempunyai kelebihan yang patut
diterima dan dikembangkannya.
b. Mengetahui dan menerima kemampuan diri
Masa remaja adalah masa yang produktif. Ini adalah masa yang tepat untuk belajar
dan mencari tahu kemampuan diri, menerimanya dan mengembangkannya bagi
pelayanan kepada sesama. Mintalah mereka bertanya kepada orang-orang terdekat
mereka seperti anggota keluarga, teman dekat, agar dapat mereka mengetahui
dan menemukan kemampuan dirimu untuk terus dikembangkan. Mereka juga
dapat mencari tahu sendiri minat dan bakat mereka. Misalnya olah raga, bermain
musik, mengarang (novel, cerpen, puisi), melukis, memotret, berbicara di depan
umum, dll.
c. Memantapkan kepribadian dengan nilai dan norma yang positif
Masa remaja adalah fase terpenting dalam pembentukan nilai, termasuk nilainilai pelayanan sosial. Pembentukan nilai merupakan suatu proses emosional
dan intelektual yang sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Pada masyarakat
yang majemuk dan modern, terdapat banyak sistem nilai yang bertentangan satu
dengan yang lain. Nilai-nilai dan arti didapat remaja dari orang-orang penting
antara lain: guru, pemimpin kelompok, pembina pramuka, orang tua. Pada
masa ini remaja sedang merenggangkan diri dari orang tua sehingga pengaruh
pemimpin kelompok teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
orang tua dalam hal penerimaan nilai mereka. Bagaimana caranya mereka bisa
berkembang dengan nilai-nilai positif yang juga dipengaruhi oleh lingkungan
yang baik? mental, sosial, spiritual. Tujuannya dengan memahami dirinya, siswa akan dapat
mengembangkannya untuk pelayanan bagi Tuhan dan sesamanya.
200 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
C. Orang Kristen di Tengah Gereja dan Lingkungan Sosial
Kita berada di tengah-tengah komunitas Kristen atau gereja. Oleh karena itu
penting bagimu untuk memahami hakikat gereja, meskipun dalam pembelajaran
awal hal ini sudah banyak dibahas. Tetapi dalam pembelajaran ini akan kita kaitkan
dengan pelayanan bagi sesama. Dalam Bab 1 sudah dijelaskan makna gereja. Gereja
ada sebab Tuhan Yesus memanggil orang menjadi murid-Nya. Selain itu, gereja
memiliki tugas atau yang sering dikenal dengan “tiga tugas pangilan gereja”. Hal
ini terlihat dalam peristiwa di mana Tuhan Yesus menyuruh muridnya untuk pergi
dan menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19) dan perintah untuk menjadi
saksi sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Gereja memiliki tritugas atau panggilan yaitu
bersaksi (koinonia), bersekutu (marturia) dan melayani (diakonia).
a. Bersekutu (Koinonia)
Setiap orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk bersekutu. Dengan
bersekutu setiap orang dapat saling menjaga, mengasihi, dan saling membangun
di dalam iman kepada Kristus. Hal bersekutu dapat dilihat dalam bentuk-bentuk
doa bersama, kebaktian bersama, persekutuan keluarga, dll. Pada gilirannya hal
tersebut akan dibawa ke lingkungan sosial yang lebih luas, dan orang Kristen
dipanggil untuk mengembangkan persekutuan-persekutuan yang dibutuhkan
oleh lingkungannya.
b. Bersaksi (Marturia)
Tugas gereja adalah bersaksi tentang penyelamatan Allah kepada orang-orang
yang belum mengetahuinya. Bersaksi dapat dilihat dalam bentuk-bentuk
penyampaian Injil, atau dengan menjalani kehidupan yang penuh damai dan kasih
dengan sesama. Bersaksi dapat dilihat dan diwujudnyatakan dalam tindakantindakan yang menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup seseorang.
c. Melayani (diakonia)
Gereja dipanggil tidak hanya untuk bersekutu dan bersaksi tetapi juga untuk
melayani sesama. Hal melayani adalah bentuk nyata yang sangat diperlukan
untuk mewujudkan kasih kepada sesama. Pelayanan yang sejati, telah dilakukan
oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama bagi kita semua. Hal tersebut dapat
dilihat di dalam kisah Tuhan Yesus melayani murid-murid-Nya dengan membasuh
kaki mereka (Yoh. 13:1-17).
Seluruh anggota komunitas Kristen, termasuk para siswa sebagai remaja Kristen
memiliki peran yang harus dimainkan berkaitan dengan tritugas panggilan gereja. kesaksian hidupnya di tengah lingkungan sosial. Hal itu dapat dilakukan sebagai
pribadi maupun bersama orang Kristen orang lain dengan menampilkan tindakan dan
gerakan untuk melindungi sesama manusia serta seluruh alam ciptaan.
201
Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritualitas “manusia
baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas
seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus.
Spiritualitas tersebut akan memampukan orang Kristen menumbuhkan kasih yang
sungguh-sungguh kepada Allah, pada saat yang sama secara aktif dapat peduli kepada
sesamanya sebagaimana Tuhan melihat dan mengasihi mereka. Spiritualitas seperti
ini akan melahirkan kesatuan yang utuh antara kehidupan rohani dan aktivitas sosial.
Terdorong oleh spiritualitas seperti itu, orang Kristen dimampukan untuk terlibat
dan menunaikan tugas mereka bagi gereja dan dengan semangat Injil memberi
sumbangsih bagi lingkungannya.
Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah. Pada satu pihak
mereka memiliki “kehidupan rohani” dengan tuntutan-tuntutannya, di pihak lain
memiliki “kehidupan duniawi” di dalam keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, atau
yang memiliki hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini tidak boleh terjadi. Kedua rujukan.
Kegiatan 3: Melakukan wawancara
Siswa diminta untuk melakukan wawancara kepada tokoh agama di lingkungannya
(Pendeta, Majelis, atau yang lain). Beberapa pedoman wawancara disediakan bagi
siswa untuk melakukan tugas yang diberikan. Batas pengumpulan tugas akhir perlu
ditentukan.
D. Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani
Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh
iman dan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan bagi pembaharuan lingkungan.
Untuk itu dibutuhkan pembaharuan dalam tingkat personal maupun sosial yang merefleksikan nilai - nilai keadilan, perdamaian, keataat, solidaritas, ketulusan dan keterbukaan. Pembaharuan seperti itu adalah tuntutan kristiani yang berat.
Meskipun demikian, ada jaminan dari pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani
dan menghadapi situasi sulit sebagaimana yang kita hadapi saat ini. Pribadi tersebut
adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia berjanji kepada kita, “Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memberikan kepada kita
suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan, dan menggapai kebaikan dan
kehendak Tuhan. Untuk itu Kristus telah menebus umat-Nya dengan memberikan
diri-Nya secara utuh, dan harganya telah lunas dibayar (1 Kor. 6:20). Pemberian diri
Kristus bagi kita manusia merupakan landasan dan inti komitmen kristiani kita, untuk
memberikan harapan bagi lingkungan kita. Karena penebusan Kristus, hal-hal yang
lama “telah mati” dan kita perlu mengembangkan sifat-sifat maupun kekuatan dalam
pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan diri dalam
pelayanan bagi sesama (bdk. Ef. 4:16).
202 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar
menjadi tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama
kita (Mat. 22:40, Yoh. 15:12). Kebenaran ini juga berlaku bagi lingkungan sosial.
Kasih yang sejati adalah perintah sosial yang sangat penting. Kasih tersebut akan yang dimilikinya. Di dalam relasi dengan Allah kasih menjadi nyata dan efektif
dalam pelayanan bagi sesama.
Kegiatan 4 : Mendalami Alkitab
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang. Kelas
diminta memberikan applaus dengan tepuk tangan pada setiap kelompok yang telah
mempresentasikan hasil kerjanya. Selanjutnya guru dapat memberi dorongan berupa
kata-kata yang menyemangati para siswa untuk semakin terpacu mengembangkan
kegiatan pemahaman Alkitab yang sangat penting bagi remaja.
Tuhan Yesus menderita bagi semua orang.Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
203
E. Berperan Serta Secara Arif
Dalam perkembangan hidup kita, kita tidak terlepas dari lingkungan sosial.
Karena itu, remaja mau tidak mau perlu dan harus terlibat dalam kehidupan bersama
sesamanya. Mungkin banyak di antara siswa yang merasa tidak perlu memikirkan dan
terlibat dalam lingkup yang lebih besar. Peran ini dijalankan oleh orang tua. Tetapi
ketika memasuki masa remaja, mereka akan melihat bahwa kini tiba waktunya untuk
mereka pun ikut terlibat, dan turut bertanggung jawab terhadap kehidupan sesama.
Ada beberapa tahap dalam menentukan langkah untuk memahami, menilai
keadaan, mengambil keputusan, dan mendorong suatu tindakan. Ketiga tahapan
tersebut adalah: 1. berbagai pendapat yang baik dan tajam.
2. Melakukan evaluasi terhadap realitas tersebut dan menganalisisnya di dalam
rencana dan kehendak Tuhan.
3. Mengambil keputusan berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan
yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita. Di sinilah terlihat keterkaitan
antara kearifan kristiani dan pengembangan diri remaja untuk pelayanan bagi
sesama. Akan lebih baik lagi apabila gereja mereka memiliki program-program yang
melibatkan remaja. Misalnya, gereja melibatkan remaja untuk membuat karya-karya
dan pelayanan bermakna bagi sesama. Remaja dilibatkan untuk mengembangkan
bakatnya, dengan membuat kerajinan tangan, membuat lagu, trampil mendengarkan
Kegiatan 5: Membuat Karya
Siswa diminta untuk melakukan kegiatan membuat hasil karya tentang keterlibatan
mereka bagi sesama, dengan beberapa alternatif. Alternatif 1, membuat pembatas
Alkitab. Alternatif 2, dapat membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, lukisan yang
berisi ajakan untuk terlibat secara aktif bagi kebaikan sesama. Alternatif 3, membuat
kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial
.
F. Peran Serta Remaja Untuk Pelayanan Bagi Sesama
Dalam Bahasa Inggris kata “tanggung jawab” berarti “responsible” dibentuk dari
dua kata yaitu response (= jawaban) dan able (= mampu). Jadi, kata “responsible”
dapat diartikan sebagai “mampu menjawab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
tindakan kita”. Hal ini sama dengan arti kata “tanggung jawab” dalam bahasa
Indonesia yang juga mengacu kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk
menanggung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.
204 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kehadiran orang Kristen termasuk remaja dalam kehidupan sosial dicirikan
oleh pelayanannya. Pelayanan adalah tanda dan ungkapan kasih kristiani yang dapat
dirasakan dalam kehidupan keluarga, gereja, dan kehidupan sosial di masyarakat
sesuai dengan kemampuan dan talenta pemberian Tuhan. Pelayanan yang dilakukan
dengan baik dan tepat dapat ikut memecahkan masalah-masalah sosial. Bahkan
pelayanan sosial dapat menjadi kesaksian yang hidup dan konsisten dengan ajaran
kristiani.
Di tengah dunia yang semakin kompleks dan pluralistik, kita dipanggil untuk
membuka diri melalui kesaksian mereka, bekerjasama dengan semua orang dalam
memikul tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat dan dunia. Kita dipanggil
untuk turut bertanggung jawab membantu semua orang, apapun juga agama dan
keyakinan mereka. Dengan demikian akan menjadi nyata peranan iman Kristen dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial dan martabat manusia yang luhur. Adapun bentuk
tanggung jawab komitmen sosial kita dapat wujudkan dalam dua bentuk yaitu:
a. Komitmen untuk membaharui diri secara mental. Pembaharuan mental seharusnya
memang mendahului komitmen untuk memperbaiki lingkungan. Kenyataannya,
lembaga-lembaga sosial tidak otomatis menyejahterakan lingkungan.
b. Dari pembaharuan mental akan muncul kepedulian terhadap orang-orang di
lingkungan kita. Kepedulian tersebut dapat membantu kita untuk memahami
tanggung jawab dan komitmen kita untuk “menyembuhkan” lingkungan kita,
lembaga, struktur dan kondisi yang berhubungan dengan martabat manusia,
sehingga setiap manusia betul-betul dapat dihormati dan seluruh alam semesta
dapat dipulihkan.
Di atas telah dijelaskan bahwa perkembangan remaja tidak terlepas dari konteks
kehidupan di tengah sesama. Kita adalah bagian dari gereja dan tinggal di tengah
masyarakat. Namun banyak remaja yang enggan memenuhi tanggung jawabnya untuk
melayani sesama. Mereka lebih memilih untuk menjalani masa remajanya dengan
melakukan hal-hal yang negatif, yang mendukakan Tuhan, seperti mengkonsumsi
minuman keras, narkoba, hingga kepada seks bebas yang dapat mengakibatkan
berbagai jenis penyakit. Mereka tidak peduli dengan kemampuan diri mereka,
potensi diri mereka yang seharusnya perlu digali, dikembangkan demi pelayanan
untuk sesama.
Kegiatan 6 Penilaian Diri
Siswa diminta untuk menilai dirinya sesuai dengan petunjuk yang terdapat di buku
siswa. Guru dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang maksud dan
tujuan penilaian diri, agar siswa terdorong untuk melakukannya dengan sungguhsungguh. Pada gilirannya hal tersebut akan dapat digunakan untuk mengembangkan
pelayanan bagi sesama.
G. Penjelasan Bahan Alkitab
1. Matius 22: 37- 39
“Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi diri sendiri”. Perintah ini
mengandung 2 bagian penting yaitu “mengasihi sesama”, dan “mengasihi sesama
seperti mengasihi diri sendiri.
a. Mengasihi sesama
Perintah ini adalah perintah yang harus dilakukan. Apabila kita mengasihi
Allah, maka kita harus melakukan kehendak-Nya dengan mengasihi sesama
kita dalam kondisi dan situasi apapun. Hal itu merupakan wujud nyata dari
mengasihi Allah
b. Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Idealnya, setiap orang tentu selalu berusaha untuk memahami diri dan
memperlakukan dirinya sebaik mungkin bukan sebagai bentuk ungkapan
egois, namun lebih sebagai ungkapan bentuk tanggung jawab pada diri
sendiri. Keadaan ini terlihat dalam usaha manusia untuk menjaga dirinya
dan memenuhi kebutuhan hidupnya, serta masih banyak usaha lain yang
dilakukan. Hal ini menunjukkan betapa setiap orang sangat peduli akan
dirinya. Perintah mengasihi sesama seperti mengasihi sendiri memiliki
memiliki makna bahwa layaknya seseorang mengasihi dirinya sendiri, maka
seharusnya kita menjaga, memperhatikan dan peduli kepada sesama kita.
2. Roma 12:1
a. Mempersembahkan tubuh
Mempersembahkan tubuh menunjukkan pada sebuah tindakan penyerahan
secara total kepada Tuhan. Pada hakikatnya hidup kita, termasuk semua anggota
tubuh kita adalah milik Tuhan Sang Pencipta. Keseluruhan tubuh merupakan
persembahan yang kudus kepada Tuhan. Kita harus memperlakukan tubuh
kita dengan baik dan mengembangkannya untuk hormat dan kemuliaan
Tuhan.
b. Tubuh sebagai persembahan yang hidup
Kata “tubuh” merujuk kepada seluruh aspek kehidupan diri. Tubuh yang
dipersembahkan kepada Tuhan bukan tubuh yang “mati” dalam artian hanya
sebatas mempersembahkan, hanya sebatas menyerahkan dan tidak melakukan
sesuatu. Tubuh sebagai persembahan yang hidup artinya mempersembahkan
seluruh aspek kehidupan kepada Tuhan yang disertai dengan tindakan nyata,
yang proaktif, bukan yang pasif.
PENUGASAN PAK & BP KELAS 9
1. KEGIATAN 1 : MEMBUAT CERITA KISAH TENTANG NICK VUJICIC
2. KEGIATAN 2 : MENJELASAK PERKEMBANGAN FISIK, MENTAL DAN SPRITUAL SEORANG REMAJA
3. KEGIATAN 3 : MELAKUKAN WAWANCARA KEPADA ORANG TUA ATAU SEISI RUMAHNYA TENTANG BAGAIMANA PERAN REMAJA KRISTEN DI TENGAH DAN LINGKUNGAN SOSIAL
4. KEGIATAN 4. CARILAH LANDASAN ALKITAB YANG MENGUATKAN TENTANG KETERLIBATAN SOSIAL MENURUT IMAN KRISTEN
5. KEGIATAN 5 :
a. Membuat Pembatas Alkitab
b. membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, atau lukisan yang berisi ajakan untuk terlibat seccara aktif bagi kebaikan sesama
c. membuat Kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial
6. KEGIATAN 6 : MEMBUAT SEBUAR REFLEKSI DIRI SEBERAPA BANYAK TINDAKAN YANG SUDAH DILAKUKAN OLEH SEORANG REMAJA KRISTEN DALAM PENGEMBANGAN DIRINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DISEKITARNYA
SELAMAT MENGERJAKAN
0 Comments
Setelah Membaca materi diatas, Silahkan bertanya Kepada Gurunya yaa
Jangan Lupa Absen Kehadiran dulu, dan Kerjakan Tugas yang diberikan oleh gurunya