Hidup Berkelimpahan (PAK & BP KLS. 8)

KAMIS, 4 FEBRUARI 2021

SHALOM SELAMAT PAGI  SEMOGA TTETAP SEHAT DAN SUKACITA SELALU

SEBELUM MEMBACA DAN MENGERJAKAN TUGAS SILLAKN BERDOA TERELBIH DAHULU ?

KD. 3. 3 : MENJELASAKAN MAKNA HIDUP  BERSYUKUR

KD. 4.4  : MENDEMONSTRASIKAN SIKAP HIDUP BERSYUKUR SEBAGAI ORANG BERIMAN DILINGKUNGAN SEKITAR

MATERI : HIDUP BERKELIMPAHAN 

BAHAN ALKITAB : MAZMUR 37:23; 1 KORINTUS 15:54-58

Berdoa/Menyanyi 

A. Pengantar Pada Bab 6 kita sudah belajar tentang para martir yang mau setia kepada Tuhan sampai akhirnya mereka meninggal karena mempertahankan kesetiaan itu. Kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti; sebaliknya, mereka begitu mencintai Yesus yang sudah terlebih dulu mengasihi sehingga kehilangan nyawa menjadi harga yang harus dibayar. Pada saat ini, mungkin kamu tidak terpikir untuk menjadi seorang martir. Namun, dari pengalaman belajar tentang Allah dan cinta kasih-Nya yang terwujud melalui pengorbanan, harusnya kamu mulai berpikir tentang Kristus yang begitu berharganya. Apakah kamu merasa bangga menjadi pengikut Kristus? Bila kamu tidak merasa begitu, mudah-mudahan melalui pelajaran kali ini, kamu menjadi lebih mengerti dan karena itu menjadi bangga bahwa kamu adalah pengikut Kristus. 

B. Kristus sebagai Pemimpin yang Layak Diikuti 

Apa artinya menjadi pengikut seorang pemimpin? Artinya, apa yang dikatakan pemimpin menjadi suatu pegangan yang harus diikuti. Mengapa demikian? Karena pemimpin memiliki pengetahuan lebih dari pengikutnya tentang apa yang mau dicapai dan bagaimana mencapainya. Bila seseorang tahu apa yang ia ingin capai dan bagaimana mencapainya, mungkin ia tidak lagi memerlukan pemimpin. Jadi, seorang pemimpin diperlukan dalam situasi dimana orang tidak tahu apa yang ia perlu peroleh dan bagaimana ia memperoleh hal itu. Semasa hidupnya di dunia, Tuhan Yesus adalah seorang pemimpin. Kemana pun ia pergi, banyak orang mengikuti-Nya. Pertama-tama, banyak orang sakit yang ingin disembuhkan oleh kuasa ajaib-Nya. “Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.” (Matius 4: 24-25). Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan bagaimana seharusnya menjalani hidup agar mendapatkan makna terbaik. Bila kita membaca Matius 5-7, seluruh pasal ini penuh berisi petunjuk dan pesan yang Tuhan Yesus sampaikan melalui khotbah kepada para pendengar-Nya. Perlu kita pahami bahwa pada zaman itu, Hidup Berkelimpahan Bacaan Alkitab: Mazmur 37: 23; 1 Korintus 15: 54 – 58 Bab IX Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 63 bangsa Israel belum memiliki kitab Taurat dan kitab para nabi dalam bentuk yang mudah dibaca apalagi dipahami. Jadi, apa yang Tuhan Yesus sampaikan dalam khotbah-Nya itu merupakan penjelasan yang membuka mata mereka tentang apa yang sebetulnya Allah ingin agar mereka lakukan dalam hidup sehari-hari. Contohnya? Coba perhatikan Matius 6: 6 - 8 tentang bagaimana seharusnya sikap kita dalam berdoa. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” 

Dari pesan Tuhan Yesus ini, kita pelajari sedikitnya tiga hal. 

1. Menaikkan doa bukanlah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, melainkan untuk membina hubungan pribadi dengan Allah. 

2. Isi doa kita adalah percakapan yang keluar dari hati kita, apa adanya, tidak perlu panjang lebar. 

3. Walau pun Allah Bapa mengetahui apa isi hati kita sebelum kita mengucapkannya, namun Ia tetap menunggu sampai kita memintanya, yang berarti bahwa kita menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah Sang Pemurah. 

Bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh hidup sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, mendengarkan khotbah Tuhan Yesus ini sungguh merupakan suatu kesempatan indah untuk mendapatkan pegangan, apa yang harus dilakukan. Tidak heran bila Tuhan Yesus memiliki banyak pengikut; kemana pun Ia pergi, selalu ada kumpulan orang yang mengikuti-Nya, yang menunjukkan keingintahuan mereka terhadap apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai umat Allah. 

Namun, Barna (2001) menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah sekadar mengikuti Kristus kemana pun Ia pergi, melainkan mengikuti melalui sikap hidup dan gaya hidup kita. Artinya, melalui apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan, apa yang kita lakukan, atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia, yang sejati. Ini didasari oleh komitmen seumur hidup untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan. Contohnya, ketika teman-teman sekelas menyontek saat ujian, kita memilih untuk tidak menyontek, karena kita memilih untuk bersikap jujur dan bukan menipu. Bagaimana kita bisa menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh? Kita bisa temukan ini di Lukas 14: 25 - 27. “Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudarasaudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa 6464 Kelas VIII SMP ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Yesus atau Kristus. Ketaatan kita kepada Yesus haruslah mengatasi segala ketaatan lainnya yang kita miliki. Berapa harga yang harus dibayar untuk menjadi pengikut Kristus? Ketika dihadapkan pada pilihan, pilihan yang selalu harus kita ambil adalah ketaatan kepada-Nya. 

Hukum yang kita terima dari ajaran Tuhan Yesus adalah tentang mengasihi. Hukum yang pertama harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. (Matius 22: 37). Apakah kita sungguhsungguh mengasihi-Nya? Di atas segalanya yang ditawarkan dunia? Setelah itu, kita harus mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. (Matius 22: 39). Kecenderungan manusia adalah mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Tetapi hukum yang diajarkan Tuhan Yesus ini justru mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bila ini dipraktikkan oleh semua orang di dunia ini, tentu kita akan mengalami hidup dalam damai sejahtera-Nya, tidak ada lagi perkelahian, pertikaian, atau perang. Sayangnya, tidak semua umat manusia memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan yang menginginkan kebaikan umat yang dikasihi-Nya. 

Apa yang kita peroleh dengan mengikut Kristus? Pertama, bahwa di dalam Kristus ada jaminan keselamatan. Yohanes 3: 17 menyatakan “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Keselamatan ini kita peroleh bila kita mau mengakui bahwa Kristus lah Juru Selamat kita. Di dalam Kristus, kita mendapatkan jaminan keselamatan bahwa hidup kita setelah berakhir di dunia ternyata berlanjut di surga, dan bukan di api penghukuman. Darimana kita tahu tentang hal ini? Di Yohanes 14: 2-3 Yesus mengatakan begini: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Indah sekali, bukan, janji Tuhan Yesus ini? Coba bandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Yesus. Mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai apa yang akan terjadi saat mereka mengalami kematian. 

Kedua, dengan percaya kepada Kristus, kita juga menerima hidup yang berkelimpahan. Yohanes 10: 10 menyatakan ucapan Tuhan Yesus: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Sungguh benar, hidup di dalam Tuhan adalah hidup yang penuh kelimpahan. Mengapa demikian? Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui firman-Nya seperti yang kita baca di dalam Alkitab, apa yang harus kita lakukan. Melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan persekutuan dengan sesama, kita akan mendapatkan kekuatan untuk menjalani hidup ini dengan kelimpahan yang sudah dikaruniakan-Nya. 

Yeremia 2: 13 menyatakan “Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.” Apakah kamu jeli memperhatikan perbedaan antara sumber air dengan kolam buatan manusia, yang bisa bocor sehingga tidak dapat menahan air? Mana yang mau kamu pilih? Sumber air yang tiada hentinya menghasilkan air atau membuat sendiri kolam yang menampung air? Pernyataan ini ditujukan kepada bangsa Israel dan merupakan pernyataan yang sangat tepat tentang bagaimana hidup di luar Kristus. Ketika kita menggali dari janji dan kuasa Tuhan, yang adalah sumber air yang tiada putusnya mengalirkan berkat bagi kehidupan, kita menemukan kekuatan yang tiada habisnya. Namun, ketika kita menggali dari sumber kita sendiri, tentu ada batasnya. Inilah rahasia hidup berkelimpahan. Banyak orang hanya mencari Tuhan karena ingin mendapatkan berkat jasmani saja. Tapi, janji Tuhan tidak terbatas untuk hal-hal jasmani, melainkan untuk hal-hal yang menjadikan kualitas kehidupan kita sungguh baik. Tidak perlu kuatir karena Tuhan selalu beserta kita melewati berbagai peristiwa yang paling mengerikan sekali pun. Satu hal lain yang juga penting kita perhatikan adalah, suatu sumber air akan menjadi berkat bila tidak disumbat alirannya. Sebaliknya, bila aliran air itu disumbat, semakin lama air akan semakin keruh. Karena itu, jadilah saluran berkat bagi orang lain agar berkat Tuhan terus mengalir dalam hidup kita. 

Harus diakui bahwa tawaran yang diberikan dunia ini menarik. Coba kamu perhatikan iklan-iklan yang ada di media massa atau yang dipasang di pinggir-pinggir jalan. “Kenikmatan kopi yang asli hanya diperoleh dari ....” . “Kini saatnya Anda berlibur bersama keluarga ke ......” Iklan ini mengarahkan kita untuk melakukan hal yang belum tentu sungguh-sungguh kita perlukan. Ketika kita memikirkan hal-hal yang ditawarkan dunia, yang tiada habisnya, prioritas hidup kita beralih, kepada hal-hal duniawi yang tidak kekal artinya, yang akan binasa, padahal bukan ini yang Tuhan inginkan. Tentu Iblis bisa menggunakan banyak cara untuk membuat perhatian dan hati serta pikiran kita beralih dari Tuhan. Karena itu, hendaknya kita bijak dalam mewaspadai apa saja hal-hal yang membuat perhatian kita beralih dari Tuhan. Nabi Hosea pernah menyampaikan firman Tuhan kepada bangsa Israel, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Hosea 4:6) Ayat ini mengingatkan kita, yaitu umat Tuhan pada masa kini, bahwa hidup tanpa pengetahuan akan Allah malah membuat kita kehilangan arah, sampai akhirnya Tuhan sendiri yang melupakan kita. 

Jadi, rahasia hidup berkelimpahan adalah bila kita mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, menjalankan perintah-perintah-Nya, tahu apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan janji-janji-Nya, dan kita mendapatkan kekuatan bahkan kuasa-Nya. Bila kita meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan mulai dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu, kita akan menemukan banyak sekali ayat yang menjelaskan siapa Tuhan, apa saja sifat-sifat Allah dan mengapa Allah begitu mengasihi umat-Nya, apa janji-janji yang Allah miliki untuk kita selaku anak-Nya. Alkitab bukan hanya menjelaskan tentang hubungan kita dengan Allah, melainkan juga tentang hubungan kita dengan sesama manusia. Selain hukum kedua yang disampaikan Yesus di dalam Matius 22: 39 seperti yang kita baca di atas, kita juga dapat membaca penjelasan lebih rinci tentang bagaimana mengatur hubungan dengan sesama kita. Kini, setelah kita mengetahui bagaimana hidup berkelimpahan di dalam Tuhan dapat kita peroleh, apakah kita masih memilih untuk hidup di luar Dia? Semoga tidak demikian. 

(Buatlah Ringkasan pada Materi diatas ?)

C. Menyanyi dari Kidung Jemaat Nomor 263 Yang T’lah Menang Yang t’lah menang 

Yang T'lah Menang disambut di Firdaus dan makan buah pohon Alhayat Tak lagi ingat duka atau maut; Kristus yang hidup Tuhannya tetap Ia alami nikmat sorgawi dan merasai kasih kekal, dan merasai kasih kekal. 

Yang t’lah menang kelak mendapat juga roti sorgawi, jadi pangannya; Kesaksiannya tak pernah terlupa dan nama baru diterimanya, Yang diukirkan di atas intan tanda jaminan Sang Penebus tanda jaminan Sang Penebus. 

Yang t’lah menang tak akan mengalami maut kedua di gelap ngeri, Tapi melihat Bapa Mahakasih, ikut berhaleluya tak henti. Habis bertahan di perjuangan ia bawakan korban syukur, ia bawakan korban syukur. 

Yang t’lah menang, namanya ‘kan tertulis di kitab kehidupan yang baka; Ia pun tampil dalam jubah putih mengaku:”Kau Tuhanku s’lamanya!” Dan dari Dia ia terima tajuk mulia s’lamat kudus, tajuk mulia s’lamat kudus. 

(Pelajarilah lagu ini. Apa yang ingin disampaikan melalui kata-kata dalam lagu ini?) 

D. Mengamati sikap hidup orang lain 

Tanyakan kepada dua orang temanmu, apa yang terutama dalam hidup ini: memuliakan Tuhan atau mendapatkan nilai baik? Tanya juga alasan mengapa mereka memilih hal tersebut. Menurutmu, apakah pilihan temanmu itu tepat? Mengapa demikian? 

...................................................................................................................................................................................................................................................

Apa saja kesulitan yang remaja seusiamu miliki untuk mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu boleh minta pendapat dari teman-temanmu, baik yang ada di lingkungan gereja, rumah, maupun sekolah. Tuliskan hasil temuanmu itu di bawah ini. 

......................................................................................................................................................................................................................................................

E. Memeriksa diri sendiri 

Pikirkan tentang suatu kebiasaan atau hobi yang mungkin kamu senang lakukan, tapi ternyata setelah kamu pikirkan ulang, belum tentu melakukan hal itu menyenangkan hati Tuhan. Apakah kamu rela meninggalkan kebiasaan atau hobi itu sebagai syarat untuk mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh? 

.......................................................................................................................................................................................................................................................

F. Mengenali janji Allah

Bacalah Mazmur 31 – 40, dan temukan sedikitnya tiga janji yang Allah berikan kepada orang yang mau taat kepada-Nya. 

..............................................................................................................................................................................................................................................................

G. Rangkuman 

Di dalam Tuhan, kita dapat mengalami hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan bukan hanya dari aspek material, tapi juga spiritual. Kunci dari hidup berkelimpahan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji-Nya, dan mengalami kuasa-Nya. 

Doa penutup: Allah Bapa kami, kami datang untuk mengakui keterbatasan kami dalam melihat dan mengenali kuasa-Mu yang begitu ajaib. Ternyata Putra Tunggal-Mu sungguh menjadi Juru Selamat kami yang memelihara kami, menyelamatkan kami, bahkan menyediakan tempat bagi kami di surga baka. Ajarkanlah kami, Bapa, untuk selalu setia pada-Mu, dan sungguh-sungguh taat pada apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kami sehingga hidup kami menjadi hidup yang berkelimpahan di dalamMu. Dalam nama Tuhan kami Yesus Kristus kami naikkan doa ini. Amin.


PENUGASAN

KERJAKANLAH SOAL YANG ADA PADA BAGIAN B, C, D, E, DAN F 

JIKASUDAH SELESAI SILAKAN DIFOTO DIKIRIM MELALUI WA GROUP PAK KLS. 8

0 Comments